Saya Menyebutnya “Teman”

Posted: May 1, 2010 in Life Story

    Salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupan di dunia ini adalah kebutuhan untuk berinteraksi sosial. Ketika masih kecil dulu, kita membutuhkan satu atau beberapa orang yang kita ajak untuk bermain demi memuaskan hawa nafsu kesenangan seorang anak terhadap batinnya. Saat masih di bangku TK dulu,saya lupa membawa krayon untuk ujian menggambar sehingga saya harus meminjam krayon saya ke seseorang untuk ujian tersebut, saat saya tidak tahan untuk buang air kecil di WC sekolah yang kata orang “angker”, saya butuh seseorang yang mau menemani saya ke WC (bukan masuk ke dalam juga lho,hati-hati salah tafsir !). Pasca ujian, saya selalu menunggu-nunggu kehadiran mereka untuk mengajak jalan-jalan bersama ke tempat hiburan.Saat duduk di bangku SMP, saya sangat merindukan kita bernyanyi lagu The Beatles di kelas bersama kalian. Saat saya kesulitan dalam mengerjakan soal,engkau datang membantuku tuk menyelesaikannya. Saat memasuki SMA, tantangan untuk mempererat jiwa kebersamaan dengan orang-orang yang seangkatan dengan saya benar-benar diuji, mulai dari masa PDK yang memakan waktu 3 bulan,kalian lah yang membuat masa-masa menegangkan tersebut berubah menjadi masa-masa yang sangat berkesan. Ingat tidak dengan kita yang pernah senasib,”seapes” bersama karena melakukan pelanggaran terhadap senior di satu graha bersama ?, sangat seru sekali, ibarat pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kegiatan Hulu Balang, Bela Negara, dihukum push-up satu angkatan saat apel,acara kelas yang ketahuan pamong, sungguh pengalaman yang sangat berharga dengan kalian. Terlebih lagi saat masa deg-degan dalam mengemban jati diri sebagai seorang siswa SMA mulai diuji,yaitu persiapan UAN dan UAS, dimana kita dituntut untuk lulus 100% ? Ingatkah kau yang pernah sekamar denganku,kita saling membangunkan di malam hari demi memperoleh hasil yang membanggakan di UAN dan UAS, masa-masa bersama kalian bersama-sama saling belajar serta berpikir keras demi mendapatkan predikat sebagai angkatan yang lulus 100% serta mengangkat predikat SMA di tingkat nasional menjadi lebih baik lagi, sungguh masa-masa yang sangat berkesan. Memasuki bangku kuliah, pengalaman yang didapat tidak kalah luar biasa,pertama kali bertemu dengan rekan-rekan mahasiswa satu angkatan yang baru kukenal, dari prodi PD dan D3 yang jumlahnya luar biasa banyaknya, belum lagi amanah yang saya dapat sebagai kepala suku saat ospek, benar-benar membuatku tersadar akan pentingnya kehadiran kalian. Sampai terbentuklah keluarga besar baru, ARTSEN 2007,serasa mimpi bagi saya. Kalian benar-benar memiliki peran luar biasa dalam hidup saya. Hmm…bingungkah yang membaca posting ini, sebenarnya siapa yang dimaksud “orang-orang” atau “kalian” ? Saya menyebutnya “teman”. Bagi saya, teman tidaklah harus seseorang yang kita kagumi, lebih baik dari kita, ataupun merupakan cerminan dari diri kita,
bagi saya, teman adalah seseorang yang bisa menerima kita saat kita ingin menjadi diri kita sendiri,
bagi saya, teman adalah seseorang yang bisa membuat kita merasa nyaman ada didekatnya…

 

Jangan berjalan di depan ku, Aku mungkin tidak mengikuti.
Jangan berjalan di belakang ku, Aku mungkin tidak memimpin.
Berjalanlah disampingku dan jadilah teman ku.

(Albert Camus)

Comments
  1. intanandaru says:

    teman=kenyamanan, setuju pal..
    btw ampun deh woedpress, uda tk plajari, tetep susah

  2. nofaal says:

    Jangan dipelajari saja tan, tapi juga dihayati,hehe…semangat ya ! karena menulis itu melawan…

Leave a comment